05 Juli 2012

Menentukan informasi tersurat dalam teks


Teks for question no. 1 to 2
Bill got 10 on his English written test. Mr. Foster. The teacher, congratulates him.
Mr.Foster   : You did splendid job.
                     Well done!
Bill              : Thank you, Mr. Foster.
Mr.Foster   : I hope you can get good mark on speaking test
  next week.
 Bill             : I hope so. But, frankly speaking. I’m not so sure.
Mr.Foster   : Why ?
Bill              : I don’t speak English well.
Mr.Foster   : Yes, you do.
Bill              : No, I don’t.
Mr.Foster   :Yes, you really do.
Bill              : Thank you.

Menentukan informasi tersurat dalam teks.
1.                 What did Mr.Foster congratulate Bill ?
a.                 The splendid job
b.                 Speaking something frankly
c.                  Hoping good mark on speaking test
d.                 Getting exellent mark on writing test.

2.                 Did Bill feel sure to get good mark on speaking test ?
a.                 Yes, he did.
b.                 Yes, she did
c.                  No, he didn’t
d.                 No, she didn’t

CONTOH SURAT IJIN CUTI

22 Agustus 2011
Kepada Yth. Pimpinan GET-House of English
Di Kantor

Dengan hormat,
Sehubungan dengan penugasan kepada saya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon (dokumen terlampir) tentang pengiriman perwakilan guru pada Program Study Administrator/Manajemen Sekolah Internasional di Negara OECD dengan tujuan Kota Adelaide Negara Australia selama 25 hari yaitu tanggal 5 – 30 September 2011, saya
Nama : Jajat Hidajat, S. Pd
Jabatan : Kabid Pemasaran dan Hubungan Masyarakat

bermaksud mengajukan cuti bekerja selama 12 hari mulai tanggal 5 s.d. 17 September 2011.
Demikian surat ini saya sampaikan. Semoga Bapak dapat memakluminya.

Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

                                                                                                                                Hormat kami,

                                                                                                                            Jajat Hidajat, S. Pd

WASH YOUR HANDS

Assalamu’alaikum wr.wb The honorable judges, ladies and gentleman, and my fellow students. May Allah blesses us all. Amin Hello. My name’s Tresna Putri Wahida. I’m a fourth grade student of SDIT Muhammadiyah. The honorable judges, my friend once asked me a question why we must wash our hands. A simple question but has a great meaning. My mind then went back to the past. There was something in my life that I could not forget. As a child, I really enjoy playing with my friends. I can do many things with them. Sometimes, we play jump ropes, play doctors, play dolls, or even play with sand. This thing is very enjoyable because we can make models of castle or animals from it. Even I sometimes forget the time. This time I played with sand. When we were playing, a bakso seller passed by. Who doesn’t like Bakso? At that time, I was quite hungry so I asked my mother if I could buy it. She said okay so I asked a bowl of it from the seller. It was very delicious although I did not put any chili sauce in it. I don’t like hot food. After finishing the food, I went back to the sand. I played with it happily as usual. When it’s time for me to go back home, something happened with my stomach. It hurt so much and I felt I had to go to the toilet. But it happened again and again. My mother was worried. She gave ointment on my stomach but it didn’t work. She asked me, “Did you add some chili sauce in the meatball?” I said : “No”. Then she asked me again.” Did you wash your hand before eating bakso? I said : “No, I didn’t”. That was the problem. Then my mother took me to the doctor. I suffered from diarrhea. My God, it was so miserable. It feels like forever. Only because of a small thing, I was sick and needed a doctor’s help. From this experience, I have learnt something. I must wash my hands before I eat something. Dirty hands will have bad germs, and bad germs can make us sick. If we are sick, it mustn’t be cheap and it can trouble our loved ones. I don’t want this to happen again. This is what I told to my friend as an answer. So friends, please not to forget to wash our hands before we eat something, or you will pay the price if you forget it. That’s all from me. Please forgive for my mistakes. Thank you and wassalaamu ‘alaikum wr, wb.

RADEN AJENG KARTINI

Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini[1] adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Biografi Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[2], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda. Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis. Surat-surat Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini. Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda. Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini. Pemikiran Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air). Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu. Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah. Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi. Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini. Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi. Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku. Perubahan pemikiran Kartini ini menyiratkan bahwa dia sudah lebih menanggalkan egonya dan menjadi manusia yang mengutamakan transendensi, bahwa ketika Kartini hampir mendapatkan impiannya untuk bersekolah di Betawi, dia lebih memilih berkorban untuk mengikuti prinsip patriarki yang selama ini ditentangnya, yakni menikah dengan Adipati Rembang. Buku Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara. Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan. • Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit. Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia. Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya. • Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Coté juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap. Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie. • Panggil Aku Kartini Saja Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya. • Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya Akhir tahun 1987, Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya. Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon, diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht. Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi yang sangat maju dalam cara berpikir dibanding perempuan-perempuan Jawa pada masanya. Dalam surat tanggal 27 Oktober 1902, dikutip bahwa Kartini menulis pada Nyonya Abendanon bahwa dia telah memulai pantangan makan daging, bahkan sejak beberapa tahun sebelum surat tersebut, yang menunjukkan bahwa Kartini adalah seorang vegetarian.[3] Dalam kumpulan itu, surat-surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir. Padahal, bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon. Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno. • Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903 Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899-1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903. "Aku Mau ..." adalah moto Kartini. Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan. Kartini berbicara tentang banyak hal: sosial, budaya, agama, bahkan korupsi. Kontroversi Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda. Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini seperti Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu,Dewi Sartika dan lain-lain.Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Sikapnya yang pro terhadap poligami juga bertentangan dengan pandangan kaum feminis tentang arti emansipasi wanita. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional. Peringatan Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. Sumber: Wikipedia.org

CONTOH PIDATO BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK SD

Go green! Assalamu’alaikum wr.wb The honorable judges, ladies and gentleman, and my fellow students. May Allah blesses us all. Amin. I send grateful to Allah SWT who has given us so many blessings and permitted us to gather here in good health so we could meet each other to compete, to challenge our skill and to sharpen our mentality, fairness and creativity. Ladies and gentleman, Allah created our world with extraordinary orderly fashion with complete content of it. Allah, the most affectionate, told us in our Holy Qur’an that He created human beings to be able to talk, He created plants and trees to bow before Him, He made the sun and the moon to go round based on perfect calculation. He created the balance, and you all must not destroy the balance, and must keep the balance fairly and must not reduce the balance. Ladies and gentleman, It is so clear that Allah created the Earth and its content very perfectly, orderly, disciplined, systematically and works or runs unstoppingly and without hesitation only for keeping the balance. It is the balance of life, the balance of environment, and the balance of faith. That’s why we must preserve our Earth to make it clean, green, and natural. Dear friends, It is important to go green because Allah created the Earth for mankind. It’s not a good behavior if we’re indifferent with our Earth. The Earth is getting old and fragile, let’s go green. Don’t let global warming. The one destroying the Earth is human, so the one responsible for fixing it is human as well. It’s easy to go green. How? It’s “one student one tree program”. If our school has 174 students, there will be 174 trees plus 5 trees from each teacher. If there are 15 teachers, it means 5 multiplied by 15 equal to 75. Then 75 trees from teachers plus 174 trees from students, there are 249 trees. We can grow 249 trees at school and our school will be green, fresh, and natural. And what things to do after that? We must keep them, water them, and love them. Allah loves beauty. That’s all from me. Please forgive for my mistakes, and one more time, Let’s go green. Wassalaamu ‘alaikum wr, wb.

FAREWELL SPEECH AFTER VISITING A COUNTRY

Good …………. Hi, my name’s ………………… I am one of the students of Sumber One Secondary School of Cirebon. It is a very great honor for me to speak in front of you all. After experiencing and witnessing the true Singapore, I have a disturbing question in my mind. Can we strive to be like that? I am very amazed of Singapore. The transportation system here is very good, the streets are very well arranged, the people are very disciplined, the education system is advanced, and the country is very clean. Singapore is a developed country and that’s the fact. Though it is only a small island near the Malacca Strait, Singapore can prove to the world that its people are ones of the best. They are discipline, hard working, friendly, and law abiding citizens. The people here are very wealthy. The unemployment rate is low. I am sure, these all because of the good system of the Singapore government. One interesting fact is the salary rate of the authority people of is the highest in the world. The nominal for each is jaw dropping. Thank you to internet for this information. I loved to be in here. I enjoyed life by knowing the country of Singapore. I hope this would not be the once in a lifetime experience for me. I wish I would visit Singapore for the second, the third, the fourth time someday in the future. This is the best gift I have ever had in my life. The unforgettable experience that I will share with my friends in my country. In this occasion, I would also send a huge thanks to everyone who has assist me during the program. I would be helpless without them. Thank you for the favors. I also want to say thank you to the people of Singapore for the warmness and hospitality. You’re the best and you have a beautiful country. Thank you 3x

Alasan Bahasa Inggris menjadi Bahasa Internasional

Bahasa merupakan sebuah prasarana yang paling penting dalam berkomunikasi. Seperti yang kita ketahui Bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar yang digunakan untuk berkomunikasi secara internasional. Muncul pertanyaan: Mengapa harus Bahasa Inggris? Mengapa bukan Bahasa Indonesia? Ternyata bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi secara internasional itu didasarkan pada perkembangan jumlah kosa kata yang ada dalam bahasa tersebut. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Bahasa Inggris dijadikan sebagai bahasa Internasional. Bahasa Inggris merupakan bahasa tertua yang ada di dunia dan berasal dari dataran Britania yaitu sekitar abad ke-8. Selain itu Bahasa Inggris juga merupakan bahasa tertua yang ada di dunia. Bahasa Inggris mempunyai perkembangan kosa kata yang sangat pesat menurut tim riset gabungan peneliti Harvard University. Google mencatat penambahan kosa kata bahasa tertua di dunia itu mencapai 8.500 kata pertahun. Kini jumlah total telah mencapai 1.022.000 kata. Itu merupakan jumlah kosakata yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan bahasa di negara kita. Menurut Pusat Bahasa Kemendikbud yang baru- baru ini telah menerbitkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) edisi ke empat, jumlah kosa kata yang terdapat di dalamnya hanya berkisar 91.000 kosa kata. Kamus edisi ke empat ini merupakan pengembangan dari edisi sebelumnya yang hanya mencakup 82.000 kosa kata. Memang perkembangan jumlah kosa kata inilah yang menjadi patokan layak atau tidaknya sebuah bahasa dianggap sebagai bahasa internasional. Namun jangan khawatir, walaupun bahasa persatuan kita belum sepenuhnya menjadi bahasa internasional, belakangan ini telah muncul di kalangan negara negara ASEAN untuk mencanangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN. Hal ini telah diungkapkan pada saat KTT ASEAN di Bali beberapa bulan kemarin. Pemilihan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN ini disebabkan Bahasa Indonesia mempunyai kekayaan kosa kata yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Selain itu semangat kita untuk mencintai dan mengembangkan Bahasa indonesia harus tetap membara. Seperti yang pernah dicontohkan Presiden Soeharto yang kemanapun beliau berada di forum internasional pasti selalu menggunakan Bahasa Indonesia. Semangat itulah yang seharusnya kita tiru untuk mencintai Bahasa Indonesia. Versi Sunting Sumber: Vivaforum-Teknologi dan Edukasi

The Legend of Mount Tangkuban Perahu

Once upon a time, there was a beatiful lady named Dayang Sumbi who had a boy named Sangkuriang. When Sangkuriang was old enough to hunt, he was asked to hunt with Tumang which actually his father who transformed be a dog. “Mom, I will give a deer’s liver to you” promised Sangkuriang. “Huff…. Hufff” barked Tumang. Sangkuriang and Tumang started to hunt a deer. After hunting all day with empty-handed, Sangkuriang worried. Thinking shortly, he took his arrow and shot Tumang and took the liver, then went home. At home sangkuriang gave the liver to his Mom. But dayang Sumbi relized that it was not deer’s liver but dog’s liver, Tumang. She got anger and she hit Sangkuriang by a spoon. She sent her son away with a big wound on his head. Then Sangkuriang travelled around the world till he arrived back to his village without recognized it. In there he met a beautiful lady who actually his mother. Sangkuriang and the beautiful lady fallen in love each other and decided to marry. But leter Dayang Sumbi realized that the man who she loved was her son. And then Dayang Sumbi asked him two things. “if you want to marry me, please make a big lake and a boat in one night” request Dayang Sumbi. “OK, If you want them” Sangkuriang agreed. Then he built a lake by dammed Citarum river and made a boat. Worried Sangkuriang will finish them all,Dayang Sumbi prayed to the God. Then eastern horizon lit up and the morning came. Thought his effort was useless. Angrily, he kicked the boat so it up-side down. Then the boat become a mountain which well known as Tangkuban Perahu mountain. Tangkuban means up-side down and Perahu means boat.

18 Mei 2012

Tidur Serasa Ditindih Hantu

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda bukan sedang diganggu mahkluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya! Sleep Paralysis Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis. Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas. Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi. Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.